Ekologi Penggunaan Sumber Daya dan Keseimbangan Alam

0

 

PENGGUNAAN SUMBER DAYA

DAN

KESEIMBANGAN ALAM

 

Menilik kembali lingkungan hidup kita, kualitas SDM menjadi pengaruh utama dalam masalah kerusakan alam. Putusnya pendidikan anak-anak sekolah mengakibatkan  kurang pengetahuan dalam masyarakat. Anak-anak yang putus sekolah dan ikut bekerja bersama keluarganya, lalu memilih untuk menikah, Meningkatnya angka kelahiran, dengan pendidikan yang hanya sebatas SD SMP tak banyak yang mampu mereka pikirkan selain berfikir dengan bekerja mereka  mendapatkan banyak uang. Tapi tak ada tentang dampak yang akan ditimbulkan.

Dampak dari minimnya kualitas SDM, membuat masyarakat mudah dibodohi. Pada kaum minoritas masyarakat terkadang dapat di iming-imingi dengan janji-janji dan uang dalam pembelian lahan mereka, sehingga kerena kurangnya pengetahuan masyarakat mereka pun dengan mudah memberikan lahan mereka terpikat dengan keuntungan tinggi pada saat itu juga. sehingga meningkatnya penambangan-penambangan ilegal. Selain itu menjadi mata mencaharian pokok bagi masyarakat didaerahnya yang tak punya mata pencaharian lain lagi dilahan awalnya yg telah terjual. Berpengaruh pada suasana hutan yang dari generasi kegenerasi semakin hilang, rimbunnya hutan benganti dengan gersangnya lahan karena gundulnya hutan. Dikalimantan sendiri kegiatan eksploitasi semakin meningkat, orang mengambil apa yang menguntungkan secara terus menerus dari alam untuk mendapatkan keuntungan yang besar, seperti ekspoitasi batu bara, tambang emas, lahan sawit. Kegiatan itu memberikan hasilnya menguntungkan bagi para investor.

Dampak negatifnya, kita tahu batu bara merupakan sumber daya yang tak terbarukan, jika terus-menerus diambil tentu akan habis. Selain itu penambangan batu bara, emas dan perluasan lahan sawit juga berdampak pada kerusakan alam (hutan), mengakibatkan hilangnya hutan perawan dibeberapa wilayah kalimantan. Dimana mereka melakukan perluasan lahan dan dampaknya mempersempit hutan. Dan limbah-limbah dari perusahaan tersebut kebanyakan tidak diperhatikan oleh pihak terkait, mengakibatkan merusak lingkungan sehingga masyarakat yang merasakan dampak negatifnya.

Penambangan batu bara dan emas tidak bersifat permanent di satu tempat, dimana ketika emas maupun batu bara telah habis ditempat penambangan tersebut maka mereka akan berpindah mencari lokasi baru yang memiliki isi lagi. Seperti di daerah saya, ketika suatu perusahaan telah tutup, maka tanah dan lingkungan yang rusak tempat perusahaan tersebut pernah berdiri  tidak ada pertanggung jawabannya, lahan gundul ditinggalkan begitu saja, karena itu tidak jarang terjadi tanah  longsor dan banjir didaerah pemungkiman karena tidak ada lagi pohon-pohon yang menahan air dan tanah. sebuah hal yang nyata dilingkungan penambangan emas dibarito utara mayoritas anak-anak hanya mampu menamatkan pendidikan mencapai SD-SMP, memperlihatkan minimnya kualitas SDM.

Limbah-limbah pun tidak diperhatikan oleh pihak perusahaan. Seperti limbah sawit, pihak perusahaan tak begitu memperhatikanya. Hingga mengakibatkan pencemaran udara karena pembusukan limbah sawit, mengakibatkan banyaknya lalat dilingkungan sekitar menjadi sangat mengganggu. Sementara pihak perusahaan hanya pergi dengan keuntungan yang telah didapat dan tidak peduli dengan kerusakan yang terjadi. Selain limbah sawit kegiatan penambangan emas pun memberi dampak negatif bagi lingkungan, bagi penambangan emas yang dilakukan di air, sungai menjadi tercemar, sehingga tidak dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari. Tindakan tidak bertanggung jawab yang pada akhirnya merusak alam dan merugikan masyarakat.

Terlepas dari masalah perusahaan yang merusak lingungan, Kerusakan lingkungan itu sendiri juga merupakan dampak dari limbah rumah tangga. Pola kehidupan sosial masyarakat yang memposisikan perempuan sebagai pengelola urusan domestik segala urusan kerumahtanggaan, membuat kegiatan perempuan menghasilkan sumbangan yang besar terhadap pengaruh lingkungan, dampak dari perusahaan rumah tangga ini dapat mempengaruhi pencemaran terhadap lingkungan, seperti: Pemakaian bahan-bahan untuk mandi, cuci, dan lantai-yang terbuat dari bahan kimia dapat merusak ekosistem tanah. Air sisa deterjen atau sabun yang terakhir akan menjadi saluran pembuangan. Apalagi jika dialirkan langsung ke tanah atau halaman rumah, maka ekosistem di dalam tanah akan hilang.

Tidak bisa dipungkiri jika secara tidak langsung kita sendiri telah ikut berkontribusi dalam kerusakan alam ini, kenaikan kapasitas penduduk mengakibatkan diperlukanya perluasan lahan dan meningkatnya kebutuhan perekonomian, sementara kita memiliki daya yang terbatas dari alam untuk mengukur antropotrisme yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional suatu negara. Sehingga untuk menyeimbangkannya dari waktu kewaktu dilakukan pembangunan untuk mencapai masyarakat modert. Namun sayangnya sebagai masyarakat modern kita merupakan masyarakat konsumtif dan menjadi sebuah budaya konsumerisme. Akarnya adalah agar ekonomi bisa terus berjalan dengan baik, maka anggota masyarakat harus terus membeli. Tidak jarang kita sendiri kerap membeli barang baru yang sebenarnya tidak kita butuhkan, dimana ini merupakan sifat konsuntif manusia yang Materialisme. Akibat dari budaya konsumenrisme kita maka meningkat pulalah suatu produksi untuk mencukupkannya, namun karena esensi manusia bersifat material atau fisik maka kita tak pernah merasa cukup. Akibatnya dilakukan eksploitasi.

Memang tidak semua pembangunan memberikan dampak negatif, karena pada awalnya dilakukan pembangunan bertujuan untuk memberi kehidupan yang lebih baik dan lebih mudah. Seperti pembukaan perusahaan memberikan lowongan kerja, terlebih jika saat ini sangat sulit mencari lowongan pekerjaan, dan adanya perusahaan tersebut merupakan peluang bagi para pengangguran. kegiatan penambangan ini merupakan sumber penghasil pokok bagi sebagian besar masyarakat diaerahnya, jadi ini pun tidak dapat kerugian karena memberikan keuntungan. Namun kesalahan kita, kita cendrung melihat keuntungan jangka dekat, tanpa mau peduli dengan kerugian / kerusakannya. Karena semuanya berasal dari alam, namun kita cendrung mengeruk hasil alam tanpa menjaga keseimbangan alam tersebut. Jumlah hutan yang ditebang tidak seimbang dengan jumlah pohon yang ditanam, dampak dari limbah-limbah perusahaan tersebut tidak di tanggulangi dengan baik. Pada akhirnya lebih banyak kerugiannya ketimbang manfaatnya. yang menimbulkan krisis ekologi.

Saat ini telah muncul gerakan ekofeminisme, gerakan yang menghubungkan antara feminisme dengan ekologi. upaya pelestarian lingkungan yang dipelopori oleh kaum wanita dalam sebuah kesadaran feminisme. Dalam prakteknya para kaum feminis lebih ahli dalam hal keindahan maka mereka dapat melakukan Daur ulang, seperti melakukan pemisahan sampah organik dan non organik dapat diolah ulang. Menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru yang indah dan berguna untuk mengurangi penggunaan bahan baku yang baru. Selain itu para ibu dapat lebih memperhatikan pendidikan anak-anaknya, sehingga ini pun akan berpengaruh dalam peningkatan sumber SDM.  Namun ini pun tidak dapat berjalan baik jika hanya bersifat individualis antar kaum peminis, ini juga dibarengi dengan upaya kerjasama yang baik antara laki-laki dan perempuan sebagai  sesama penghuni muka bumi, maka memiliki tanggung jawab bersama yaitu melestarikan hidup, tidak hanya sebagai pengguna tapi juga melestarikannya demi keberlangsungan hidup di muka bumi.

Indonesia juga memiliki Kearifan lokal yang beragam, di wilayah kalimantan saja begitu banyak suatu pandangan maupun aturan pijakan dalam menenukan suatu tindakkan seperti perilaku masyarakat sehari-hari dari adat dan tradisi yang berbeda diajarkan turun-temurun, dan kebanyakan masih sangat bersentuhan dengan alam contohnya seperti petak pelaku dalam budaya orang dayak, dimana dalam hal ini mereka menempatkan perempuan sebagai makhluk yang istimewa, yang dihargai dengan sbuah tanah yang melambangkan tempat kehidupan bagi  segala makhluk.membuat contoh hubungn yang baik dalam ekofeminisme.

Marilah kita dengan kesadaran tingkatkan kepedulian terhadap ekologi, membuat lingkungan menjadi lebih baik, lingkungan yang bersih, indah dan rapi. Agar kita tidak hanya sebagai pengguna, namun dapat melestarikannya juga dimana ini pun untuk kepentingan kita yang menempati bumi. Untuk lahan-lahan tandus yang ditinggalkan karena perpindahan lahan perusahan, lakukan reboisasi untuk memulihkan ekosisten. Menanam tumbuhan yang nantinya dapat dimanfaat jangka panjang, bagi kita dan anak cucu kita. Kemajuan zaman tidak dapat kita hindari, lalu untuk masalah mengatasi semua kerugian/kerusakan alam yang tak terbarukan, dalam jangka panjangnya yang perlu dilakukan adalah meningkatkan sumber daya manusianya untuk dapat melestarikan dan memperkaya sumber daya alam.

Para anak wajib mendapatkan haknya untuk menuntut ilmu, dengan begitu kita akan mengahasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, menghasilkan generasi-generasi yang kreatif berfikir kritis. Namun meningkatkan kualitas SDM bukan hal yang dapat dilakukan dengan dingkat, dan dalam proses peningkatan SDM tersebut kita pun harus memikirkan apa yang harus dilakukan selagi SDM masih dalam  proses peningkatan. Untuk itu kita dapat memulainya dengan hal-hall kecil seperti tiak membuang sampah sembarangan, mengurangi kosumsi kita, kita harus lebih selektif dalam memilih antara kebutuhan dan keinginan. Lalu untuk menghemat energi kita dapat memanfaatkan  energi terbarukan yang berasal dari alam yang bisa langsung di gunakan secara bebas dan bisa diperbaharui oleh alam secara alami dan jumlahnya tidak terbatas. Ini adalah sumber energi alternatif yang bisa kita gunakan sebagai pengganti dari energi tak terbarukan. Contohnya adalah sinar matahari yang mempunyai manfaat luar biasa untuk alam semesta kita dan untuk diri kita. Lalu ada angin yang bisa digunakan sebagai pembangkit listrik yang bisa digunakan tanpa takut kehabisan angin. Selanjutnya ada panas bumi yang menjadi sumber panas utama yang ada dibumi selain matahari.

Tags

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)