Cabang – Cabang Filsafat

0

 CABANG – CABANG FILSAFAT

Dalam karya-karya besar filsuf, seperti Aristoteles (384-322 SM) dan Immanuel Kant (1724-1804), ada tiga tema besar yang menjadi fokus kajian dalam karya-karya mereka, yakni:

1.      Kenyataan, Kenyataan merupakan bidang kajian metafisika

2.      Nilai, nilai adalah bidang kajian aksiologi,

3.      Pengetahuan, pengetahuan merupakan bidang kajian epistemologi

Namun ada juga yang membagi cabang filsafat berdasarkan karakteristik objeknya yaitu:

1.       Metafisika,

objeknya adalah hakikat tentang segala sesuatu yang ada. Dalam perkembangannya, metafisika kemudian dibagi lagi menjadi beberapa cabang, yaitu:

a)        Ontology

Ontologi membahas tentang yang ada, dan menampilkan pemikiran semesta universal. Dalam mempelajari ontologi muncul bebrapa pertanyaan yang kemudian melahirkan aliran-aliran dalam filsafat.

Ø Aliran Dualisme, berpendapat bahwa terdiri dari dua macam hakikat sebagai asal sumbernya, yaitu hakikat materi dan hakikat rohani, benda dan roh, jasad dan spirit.

Ø   Aliran Monoisme,

Ø   Aliran Pluralisme, berpandangan bahwa segenap macam bentuk merupakan kenyataan

Ø  Aliran Nihilisme, Nihilisme berasal dari bahasa Latin yang berarti nothing atau tidak ada. Sebuah doktrin yang tidak mengakui validitas alternatif yang positif

Ø Aliran Agnotisisme, Paham ini mengingkari kesanggupan manusia untuk mengetahui hakikat benda. Baik hakikat materi maupun hakikat rohani

       b)        Kosmologi

       Mengkaji persoalan-persoalan tentang alam semesta, asal-usul, dan unsur-unsur yang membentuk alam semesta. 

c)        Humanologi

       Mengkaji persoalan-persoalan tentang hakikat manusia, hubungan antara jiwa dan tubuh, kebebasan dan keterbatasan manusia.

d)       Teologi

Mengkaji persoalan-persoalan tentang Tuhan/agama.

 

2.       Epistemologi.

Objeknya adalah pengetahuan/kenyataan. pengetahuan sebagai upaya intelektual untuk menempatkan sesuatu dalam kedudukan setepatnya.Epistemologi dibagii dalam beberapa bagian, diantaranya:

a)        Empirisme

Kata empiris berasal dari kata Yunani empieriskos yang berasal dari kata empiria, yang artinya pengalaman. Menurut aliran ini manusia memperoleh pengetahuan melalui pengalamannya

b)        Rasionalisme

Secara singkat aliran ini menyatakan bahwa akal adalah dasar kepastian pengetahuan. Pengetahuan yang benar diperoleh dan diukur dengan akal. Manusia, menurut aliran ini, memperoleh pengetahuan melalui kegiatan akal menangkap objek. Rasio merupakan sumber kebenaran. Hanya rasio sajalh yang dapat membawa orang kepada kebenaran. Yang benar hanya tindakan akal yang terang benderang yang disebut Ideas Claires el Distictes (pikiran yang terang benderang dan terpilah-pilah).

c)         Positivisme

Tokoh aliran ini adalah August Compte (1798-1857). Ia menganut paham empirisme. Ia berpendapat bahwa indera itu sangat penting dalam memperoleh pengetahuan. Tetapi harus dipertajam dengan alat bantu dan diperkuat dengan eksperimen. Kekeliruan indera akan dapat dikoreksi lewat eksperimen.

d)        Intuisionisme

Henri Bergson (1859-1941) adalah tokoh aliran ini. Ia menganggap tidak hanya indera yang terbatas. Akal juga terbatas. Objek yang selalu berubah, demikian bargson. Jadi, pengetahuan kita tentangnya tidak pernah tetap. Intelektual atau akal juga terbatas.

e)         Kritisme

Aliran ini muncul pada abad ke-18 suatu zaman baru dimana seseorang ahli pemikir yang cerdas mencoba menyelesaikan pertentangan antara rasioanalisme dengan empirisme.

f)         Idealisme

Idealisme adalah suatu aliran yang mengajarkan bahwa hakikat dunia fisik hanya dapat dipahami dalam kaitan dengan jiwa dan roh.

 

3.       Logika.

Secara luas logika dapat didefinisikan sebagai pengkajian untuk berfikir secara sahih. Ada banyak cara menarik kesimpulan. Namun secara garis besar, semua itu digolongkan menjadi dua cara yaitu logika induktif dan logika deduktif.

4.       Aksiologi.

Objek kajian akiologi adalah hakikat menilai kenyataan.

Filsafat Khusus/Terapan, yang lebih mengkaji pada salah satu aspek kehidupan. Seperti misalnya filsafat hukum, filsafat pendidikan, filsafat bahasa, dan lain sebagainya.

Nilai yang menjadi kajian aksiologi ada dua, itu sebabnya aksiologi dibagi menjadi dua sub cabang yaitu:

a)    Etika.

Kajian filsafat mengenai baik dan buruk, lebih kepada bagaimana seharusnya manusia bersikap dan bertingkah laku, apa makna etika atau moralitas dalam kehidupan manusia

b)   Estetika.

Nilai yang berhubungan dengan keindahan (indah dan buruk). Mengkaji mengenai keindahan, kesenian, kesenangan yang disebabkan oleh keindahan.

 

KESIMPULAN

     Dan berdasarkan objek kajian diatas, filsafat dibagi dalam beberapa cabang, yakni:

1.    Metafisika, yaitu dibagi menjadi:

·      Ontology

·      Kosmologi

·      Humanologi

·      Teologi

2.    Epistemologi

3.    Logika

4.    Aksiologi, terbagi menjadi dua, yaitu:

·      Etika

·      Estetika

Metafisika merupakan cabang filsafat yang mempelajari penjelasan asal atau hakekat objek (fisik) di dunia

Aksiologi merupakan ilmu yang mempelajari hakikat dan manfaat yang sebenarnya dari pengetahuan, ilmu pengetahuan itu tidak ada yang sia-sia kalau kita bisa memanfaatkannya dan tentunya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan di jalan yang baik pula.

Epistemologi dapat didefinisikan sebagai cabang filsafat yang mempelajariasal mula atau sumber, struktur, metode dan sahnya (validitasnya) pengetahuan.

Pengertian paling umum pada ontologi adalah bagian dari bidang filsafat yang mencoba mencari hakikat dari sesuatu. Pengertian ini menjadi melebar dan dikaji secara tersendiri menurut lingkup cabang-cabang keilmuan tersendiri. Pengertian ontologi ini menjadi sangat beragam dan berubah sesuai dengan berjalannya waktu.

Sebuah ontologi memberikan pengertian untuk penjelasan secara eksplisit dari konsep terhadap representasi pengetahuan pada sebuah knowledge base. ontologi adalah teori tentang makna dari suatu objek, property dari suatu objek, serta relasi objek tersebut yang mungkin terjadi pada suatu domain pengetahuan. Ringkasnya, pada tinjauan filsafat, ontologi adalah studi tentang sesuatu yang ada.

Tags

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)